Inikah Arloji Rasuah dari Marliem untuk Papa Novanto?

Inikah Arloji Rasuah dari Marliem untuk Papa Novanto?
Setya Novanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LOS ANGELES - Media Amerika Serikat West Hollywood (WeHo) Ville belum lama ini kembali menurunkan artikel tentang Johannes Marliem. Media terbitan Hollywood itu membeber kasus dugaan penyuapan yang dilakukan Marliem untuk melancarkan usahanya di Indonesia.

WeHo Ville melalui artikel berjudul ‘The Story Behind Johannes Marliem (aka ‘Bleugatti’) and His Death on Edinburgh Avenue’ membeber rasuah dari bos Biomorf Lone LLC itu kepada Ketua DPR Setya Novanto. WeHo dalam berita itu mengutip agen Biro Penyelidik Federal (FBI) Johnathan Holden yang menyebut Marliem jelas memperoleh keuntungan dari penyuapan untuk memuluskan bisnisnya di Indonesia.

Holden mengungkapkan, Marliem selama 18 bulan bolak-balik bernegosiasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Marliem memutar rekaman, isinya antara lain adalah seorang pejabat Indonesia mendiskusikan angka suap hingga nilai kontrak,” ujar Holden.

Rasuah dari Marliem untuk Setnov -panggilan kondang Setya Novanto- berupa arloji mewah Richard Mille senilai USD 135 ribu atau kurang lebih setara Rp 1,82 miliar. Marliem membeli jam tangan mewah buatan Swiss itu di Beverly Hills.

Inikah Arloji Rasuah dari Marliem untuk Papa Novanto?

Foto: richardmille.com

Bahkan, Marliem juga mengaku kepada KPK tentang transfer uang USD 700 ribu. Penerimanya adalah anggota DPR periode 2009-2014 dari Partai Golkar Chaeruman Harahap.

“Marliem juga dilaporkan memperlihatkan dokumen elektronik dan foto-foto yang relevan kepada KPK, termasuk gambar-gambar jam tangan mewah yang dibelinya untuk kemudian diberikan kepada ketua parlemen Indonesia melalui mitra konspirasinya,” sambung Holden.

Menurut Holden, KPK sudah memberikan informasi ke FBI bahwa perusahaan milik Marliem, Biomorf Lone Indonesia menerima pembayaran sebesar USD 50 juta sebagai subkontraktor proyek e-KTP. Dari jumlah itu, sebesar USD 12 juta bergeser ke rekening pribadi Marliem di bank Indonesia untuk ditransfer ke rekeningnya di bank Amerika Serikat.

Sebuah media di AS membeberkan kasus dugaan penyuapan yang dilakukan Johannes Marliem untuk melancarkan usahanya di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News