Inikah Penyebab Prabowo Terkesan tak Banyak Turun Kampanye?

Inikah Penyebab Prabowo Terkesan tak Banyak Turun Kampanye?
Prabowo Subianto. Foto: Instagram prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ziyad Falahi menilai, kesan calon presiden Prabowo Subianto lebih sedikit turun berkampanye ke tengah masyarakat dibanding calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno, kemungkinan disebabkan beberapa hal.

Antara lain, sepertinya ingin fokus menggarap suara dari kalangan kiai dan para elite yang memiliki banyak pengikut.

Langkah tersebut diambil, kemungkinan karena dinilai lebih efektif. Selain itu, serangan kampanye hitam seperti yang mengemuka di Pilpres 2014 maupun Pilpres 2009 lalu, juga nyaris tak lagi terdengar.

Karena itu, Prabowo tak perlu banyak menghabiskan waktu blusukan demi meyakinkan masyarakat, di akar rumput. Mantan Danjen Kopassus ini kala itu banyak diserang dengan isu-isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Nah, di Pemilu 2019 ini, sejak awal kampanye pilpres Prabowo tampak lebih selow, mengingat campaign pelanggaran ham dan serangan terhadap dirinya tidak separah pemilu sebelumnya," ujar Ziyad kepada JPNN.com, Kamis (18/10).

Faktor lain, Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik ini juga memprediksi kubu Prabowo telah melakukan perhitungan secara matang, antara lamanya waktu kampanye yang masih enam bulan ke depan dengan kemampuan finansial.

Jangan sampai karena jor-joran turun berkampanye malah nantinya terkendala di masa-masa akhir kampanye. Sementara di masa injury time biasanya sering menjadi penentu kemenangan.

"Saya kira faktor biaya juga menjadi pertimbangan Prabowo untuk meminimalkan kampanye langsung," pungkas Ziyad.(gir/jpnn)


Karena itu, Prabowo Subianto tak perlu banyak menghabiskan waktu blusukan demi meyakinkan masyarakat, di akar rumput.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News