Inilah Bukti Indonesia Terdepan Kesepakatan Perubahan Iklim

Melalui berbagai sesi yang dihadirkan, Paviliun Indonesia menjadi 'rumah informasi' bagi delegasi negara-negara di dunia, tentang berbagai upaya mitigasi, adaptasi, kebijakan, aturan, dan implementasi perubahan iklim.
Hanya di hari libur saja suasana di lokasi ini sepi. Kalaupun terlihat ada aktivitas karena pada COP 24 kali ini area negosiasi dan paviliun menjadi satu dan tidak dipisah, sehingga para negosiator lalu lalang di area paviliun atau negosiator memakai paviliun negaranya untuk berkegiatan.
Sementara di hari kerja, tidak kurang dari 400-500 pengunjung bisa memenuhi Paviliun Indonesia setiap harinya. Dalam satu hari bahkan bisa mencapai 8 sesi.
Narasumbernya mulai dari perwakilan pemerintah Indonesia, perwakilan dari negara para pihak, pemda (Gubernur, Bupati/Walikota), akademisi, para dubes, dunia usaha, hingga aktivis.
''Bisa dikatakan Paviliun Indonesia nyaris tak pernah sepi di hari kerja, sesuai jadwal yang ditetapkan, karena antusiasme pengunjung dan peserta diskusi,'' kata Agus.
Paviliun Indonesia menjadi bagian dari "soft diplomacy" Indonesia pada COP24, dan sudah berlangsung selama 4 tahun berturut-turut.
Paviliun Indonesia aktif saat pelaksanaan konferensi, dan pada akhir pekan akan dimanfaatkan para delegasi untuk melakukan evaluasi kerja.
Tidak kurang dari 400 hingga 500 pengunjung berbagai negara bisa memenuhi Paviliun Indonesia setiap harinya di COP24 Katowice Polandia.
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Hari Bumi, Siswa SIS SJ Diajak Ikut Atasi Perubahan Iklim Sejak Dini
- Desa Mukti Sari Memanfaatkan Limbah Ternak untuk Kemandirian Energi
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan