Inilah Deretan Fakta yang Buat Jutaan Orang Beralih ke Vape

Inilah Deretan Fakta yang Buat Jutaan Orang Beralih ke Vape
Vape beserta dengan liquid. Foto: dok Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Walaupun banyak diterpa misinformasi, industri vape terus tumbuh dan menyerap ratusan ribu tenaga kerja di Indonesia. Produk alternatif tersebut juga terus membuktikan keefektifannya membantu perokok memulai peralihan menuju gaya hidup lebih sehat.

“Menurut perhitungan kami, ada 150.000–200.000 tenaga kerja yang diserap oleh industri vape. Saat ini ada sekitar 12-13 ribu pelaku usaha yang terlibat dalam rantai pasok industri vape. Saya yakin industri ini enggak cuma sampai di sini saja, industri ini akan berkembang terus,” kata Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Aryo Andrianto, Selasa (30/5).

Dari sisi kesehatan, beberapa peneliti menilai bahwa rokok elektrik punya risiko yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.

Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Rahmana Emran menyatakan produk tembakau yang dipanaskan seperti vape dan tembakau dipanaskan punya risiko yang lebih rendah.

Menurutnya, secara sederhana, produk yang dipanaskan mempunyai kandungan zat berbahaya yang lebih sedikit ketimbang rokok yang dibakar. Keragaman produk tembakau mempunyai tingkat risiko yang berbeda.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi IX Yahya Zaini menilai, sepatutnya risiko ini dipertimbangkan dalam pembuatan aturan terpisah (14/5).

Hal itu Ia sampaikan ketika membahas poin rokok elektrik dalam diskusi mengenai RUU Omnibus Kesehatan.

Tidak hanya soal risiko atau kandungan zat berbahaya, berikut adalah informasi yang membuat orang memilih vape sebagai alternatif untuk beralih dari produk rokok konvensional:

Peneliti dari Universitas Surabaya Amelia Lorensia pada 2017 mengungkapkan perokok yang beralih ke vape dapat mengurangi konsumsi rokok, bahkan terlepas total

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News