Inilah Fakta-fakta Kesehatan tentang Berpuasa

Inilah Fakta-fakta Kesehatan tentang Berpuasa
Foto: ilustrasi. dok.Jawa Pos

K
Karbohidrat Dikontrol

Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan per hari adalah 20 kal/kg berat badan untuk mereka yang beraktivitas standar. Misalnya, pekerja kantor dengan berat badan 50 kg hanya membutuhkan 1.000 kalori dalam satu hari. Untuk pekerja berat, diperlukan setidaknya 30–40 kal/kg berat badan. Dibagi saja saat sahur lebih banyak daripada berbuka.

L
Lanjut Beraktivitas setelah Sahur

Setelah sahur, sebaiknya tidak tidur lagi. ”Pada saat tidur, proses pencernaan akan bekerja lebih cepat sehingga banyak yang akan diserap,” kata dr Luki. Akibatnya, perut lebih cepat kosong dan merasa lapar. Aktivitas pagi seharusnya membuat tubuh semakin sehat karena oksigen masih segar.

N
Ngantuk pada Siang, Segar saat Sore

Saat siang, glukosa kita berangsur habis. Ketika itulah kita yang sedang berpuasa menjadi ngantuk dan lemas. Asupan ke otak berangsur surut. ”Ibarat motor, bensinnya mulai habis,” jelas Hendarmoko. Tapi, tidak perlu cemas. Saat itu, tubuh bekerja memecah dan mengambil cadangan dari tubuh. Karena itu, saat sore Anda kembali segar.

P
Pantangan Khusus

Hindari makanan dan minuman yang bersifat diuretik atau membuat metabolisme cepat sehingga buang air kecil terus. Orang dengan tekanan darah rendah lebih sensitif terhadap hal itu. Saat sahur, hindari dulu terlalu banyak minum teh atau kopi, buah belimbing, maupun mentimun.

R
Reaksi Tubuh saat Berpuasa

Saat makan, tubuh memecah karbohidrat menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi. Glukosa diserap dari sistem pencernaan dan diedarkan lewat darah. Saat berpuasa, pasokan glukosa akan turun sehingga tubuh mengambil glukosa cadangan, yakni glikogen. Massa otot dilindungi hormon HGH yang mendorong pembakaran lemak. Tubuh pun mulai membakar lemak sebagai ganti sumber energi. Anda yang kelebihan lemak gembira bukan? Tapi, itu akan sama saja bila kita kalap saat berbuka karena justru menumpuk lemak saat tidur.

T
Turunkan Risiko Diabetes

Utah University melakukan penelitian terhadap 200 orang. Selama sebulan satu kelompok berpuasa dan kelompok lainnya tidak. Setelah itu, mereka diperiksa. Hasilnya, sebagian besar kelompok yang berpuasa hanya 58 persen berisiko terkena diabetes. Sementara itu, kelompok lain punya risiko yang lebih tinggi. Menurut rilisnya, puasa mencegah sakit jantung dan resistensi terhadap insulin. Pada studi yang lebih kecil, 30 orang yang rajin berpuasa memiliki gula darah yang cenderung stabil dan normal daripada yang tidak berpuasa.

Y
Yang Perlu Konsultasi ke Dokter

Kondisi kesehatan bermasalah bisa jadi tidak memungkinkan kita berpuasa. Penderita eating disorder, diabetes, tekanan darah rendah, jantung koroner, anemia, batu ginjal, dan sedang pengobatan (konsumsi obat) wajib berkonsultasi ke dokter. Penderita diabetes dengan gula darah di atas 250 dan penderita anemia dengan Hb di bawah 8 disarankan untuk tidak berpuasa dulu.

Z
Zinc Tak Boleh Terlewat
Zinc atau seng adalah salah satu nutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bahkan sewaktu berpuasa sekalipun. Pastikan metabolisme berjalan lancar dengan menjaga asupan zinc. Sebab, zinc sangat penting untuk menjaga metabolisme sel berfungsi dengan baik. Ada 100 enzim yang membutuhkan zinc dalam reaksi kimianya. Zinc didapat dari protein hewani seperti ayam, domba, sapi, telur, dan tiram. Makan kacang-kacangan, jamur, spirulina, dan avokad juga bisa meningkatkan zinc.

PUASA memberikan banyak kebaikan untuk memelihara kesehatan. Tentu saja, caranya harus benar. Dokter Luki Agustina SpPD dan ahli gizi Hendarmoko

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News