Inilah Kenapa Top Speed Rio Jadi tak Penting
Nah, masalah utama mobil tim-tim kecil terdapat pada sisi sasis. Hal itu akan sangat berdampak pada downforce yang dibutuhkan untuk melakukan akselerasi di tikungan. Khususnya pada trek-trek yang technical.
”Bicara soal sasis, kita ngomong soal aerodinamika,” tambah Ananda. Top speed bagus tanpa downforce yang memadai, tidak akan berpengaruh besar saat balapan.
Tapi, kenapa Wehrlein sejauh ini bisa selalu finis di depan Rio? Ananda memperkirakan, Wehrlein memahami kekurangan pada mobilnya.
Dia bisa mengomunikasikan kelemahan itu kepada para teknisi Manor untuk mendapatkan setting yang pas saat lomba. ”Aku rasa, mobil dia (Pascal Wehrlein, Red) di-setting dengan model high downforce. Bisa pada wing-nya atau yang lain,” paparnya.
Pada sesi kualifikasi kemarin, Rio mencatat waktu 1 menit 39,463 detik. Hasil tersebut menempatkan dia pada urutan start ke-21 dalam lomba hari ini. Tepat di depan Marcus Ericsson (Renault). Wehrlein hanya satu posisi lebih baik dengan catatan best lap 1 menit 39,399 detik. (cak/c11/na)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sukses Antarkan Garuda Muda ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Rizky Ridho Dapat Bonus dari Kampus
- Prestasi Timnas Jadi Inspirasi Kebangkitan Sepak Bola Daerah
- Resmi Jadi WNI, Kiper MLS Maarten Paes Siap Perkuat Timnas Indonesia vs Irak
- MMSGI Turut Beri Dana Apresiasi Prestasi Timnas U-23
- Klasemen Liga 1 Pekan Terakhir: Madura United Championship Series, RANS Degradasi
- Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN Terkait Tim Voli BIN dan STIN BIN di Proliga 2024