Inilah Konsep Hunian yang Diimpikan Bung Karno

Inilah Konsep Hunian yang Diimpikan Bung Karno
Arsitek dan ahli tata kota Ir. Bambang Eryudhawan, saat berbincang dalam dalam Episode 11 Talkshow & Musik ‘Bung Karno Series’ persembahan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Jumat (11/6). Foto: Istimewa

“Sejak kuliah di ITB pada zaman Belanda, Bung Karno sudah mengimajinasikan bahwa di tengah kota itu ada tamannya, kolam dan bahkan suara gemercik air mancur. Bung Karno memimpikan semua rakyat Indonesia bisa merasakan suasana yang seperti itu,” urai kepala Divisi Persada Sukarno itu.

Selain indah dan asri, unsur kebersihan juga merupakan hal penting lain yang menjadi perhatian Bung Karno, karena kebersihan suatu tempat atau kota niscaya memberi kebahagiaan bagi siapa saja yang memandangnya.

Menunjukkan tekadnya bawa sebuah kota harus bersih, Bung Karno tak segan langsung memberikan contoh dengan pergi membersihkan sampah ke Pasar Manggarai, Jakarta Selatan.

“Kota harus bersih. Ayo bersihkan sampah di Manggarai. Kerja, kerja, kerja,” kenang Yudha menirukan ucapan Bung Karno saat itu.

Berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal yang ideal, Bung Karno selalu memastikan bahwa permukiman itu harus memperhatikan iklim serta memperhatikan kebiasaan masyarakatnya.

Tempat dan fasilitas yang dibangun harus mampu menunjang dan menjawab semua kebutuhan masyarakatnya.

Anggota Dewan Arsitek Indonesia ini memberi satu contoh lagi saat pembangunan proyek permukiman di Pulomas, Jakarta Timur disetujui Bung Karno dengan konsep hunian nyaman bagi pejalan kaki. Misalnya, bagaimana anak-anak kecil bisa jalan kaki ke sekolah dengan aman, ibu-ibu ke pasar atau klinik kesehatan pun dengan berjalan kaki.

Di situ jalur bagi kendaraan bermotor dan pejalan kaki dipisahkan dengan rapi.

Bung Karno memiliki konsep hunian atau permukiman yang tidak hanya soal fasilitas lengkap, tetapi juga harus membahagiakan warga yang menempatinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News