Inilah Mitos Borobudur yang Diyakini Sebagai Kebenaran Sejarah

Inilah Mitos Borobudur yang Diyakini Sebagai Kebenaran Sejarah
Borobudur pada 1925. Foto: Feenstra/Dok: KITLV

"Sosok harpa diambil dari Candi Boro Bodo dan dibawa ke Inggris; berupa batu, panjangnya sekitar 20 inci, dan dikerjakan dengan sangat baik," tulis Raffles.

Menyimak baik-baik keterangan tersebut, artinya Candi Borobudur tak pernah benar-benar hilang tertimbun. Penampakannya masih terlihat meski samar karena tertutup belukar. 

Penduduk Jawa masa lampau juga mengetahui ini. Indikasinya, tulisan Mpu Prapanca dalam Negarakretagama yang bertarekh 1365. 

Dalam kitab yang menuliskan perjalanan Raja Majapahit Hayam Wuruk, "keliling" Jawa itu, Mpu Prapanca menyebut Budur--sebuah bangunan suci umat Budha dari aliran Wajradara. 

"Tidak mustahil nama tersebut mengacu pada Candi Borobudur," tulis Daoed Joesoef dalam buku Borobudur.

Dalam The History of Java, Raffles memang tidak mengklaim diri sebagai orang pertama yang menemukan kembali Borobudur. Tapi, para peneliti itu memitoskannya demikian. Dan mitos itu terus menerus direproduksi, sehingga dianggap kebenaran sejarah.

Jadi, Tuan Raffles...beta mohon maaf! Mitos bahwa Anda penemu Candi Borobudur sepertinya cukup sampai di sini. (wow/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News