Innalillahi, Korban Tewas Akibat Kecelakaan Bus dengan Kereta Api Bertambah

Innalillahi, Korban Tewas Akibat Kecelakaan Bus dengan Kereta Api Bertambah
Petugas dari kepolisian, Dishub dan KAI tengah berupaya mengevakuasi Bus Harapan Jaya yang tertabrak KA Rapih Doho di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (27/2). Foto: Destyan Sujarwoko/ANTARA

"Total ada 14 yang dirawat di IGD RSUD dr. Iskak, satu di antaranya meninggal saat dalam penanganan kedaruratan medis akibat cedera berat otak," kata dr. Furqon Ahmadi, dokter jaga di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.

Hingga berita ini ditulis, masih ada 12 korban yang di rawat di IGD (10 di Yellow Zone, dua di Red Zone), satu korban lain dilakukan tindakan operasi di ruang operasi terpadu dan satu korban luka ringan lainnya diizinkan pulang.

AKBP Handono menjelaskan kecelakaan KA Rapih Dhoho Vs bus pariwisata PO Harapan Jaya terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kabupaten Tulungagung.

Saat itu sebenarnya ada tiga bus Harapan Jaya yang berangkat membawa karyawan toko plastik tak jauh dari lokasi kejadian, menuju arah Malang untuk berwisata di wahana wisata Jatim Park 5.

Bus pertama melintas dengan aman. Namun, giliran bus kedua masuk perlintasan, pada saat bersamaan melaju KA Rapih Dhoho dari arah selatan dengan kecepatan sedang.

Bus yang dikemudikan Septianto Dani Setiawan disebut saksi mencoba mempercepat laju bus.

Namun, karena jarak yang sudah dekat maka kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

Bagian ekor bus ditabrak kereta api, hingga membuat bodi bus terpelanting 10 meter serta berputar 180 derajat menghadap ke barat.

Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas bus versus Kereta Api Rapih Dhoho di Tulungagung, Jawa Timur bertambah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News