Insentif Pajak Diperluas, Industri Mobil Listrik Diyakini Bisa Tumbuh

Jika Indonesia serius dalam pengembangan energi bersih, maka penggunaan energi terbarukan dalam pembangkit listrik harus ditingkatkan.
Selain itu dalam mendukung infrastruktur diperlukan ketersediaan nikel, mulai dari bahan mentah hingga memprosesnya ke dalam bentuk baterai mobil listrik sebagai nilai tambah.
Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia tentu memiliki kesempatan untuk mengembangkan mobil listrik secara mandiri karena baterai adalah bahan utama dalam perakitan komponen mobil listrik.
“Indonesia perlu meningkatkan hubungan kerja sama dengan beberapa negara di antaranya Tiongkok guna membantu dalam pengembangan rantai pasok mobil listrik," kata Luky A. Yusgiantoro.
Diketahui, secara total mobil listrik di seluruh dunia mencapai 7.2 juta unit. Jumlah pengguna mobil listrik terbesar saat ini berada di China hampir 47 persen. (ddy/jpnn)
Penerapan insentif pajak untuk mobil listrik masih sangat terbatas sehingga perlu kebijakan komprehensif.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Kiat Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Kondisinya Tidak Cepat Menurun
- Awal Mei 2025, Polytron Indonesia Akan Berekspansi ke Segmen Mobil Listrik
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Terra Charge Perluas Infrastruktur SPKLU di Neo Soho Mall Jakarta
- Huawei Meluncurkan Pengisian Daya EV Terbaru, Bisa Charger Truk Listrik
- Pramono Anung Bakal Kejar Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta