Insentif Pemerintah untuk Industri Berbasis Ekspor Masih Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan Internasional dan Investasi Indonesia Shinta Kamdani optimistis target pertumbuhan ekspor nonmigas delapan persen bisa tercapai.
’’Saat ini negara tujuan ekspor sedang mengetatkan proteksi dagang. Indonesia tak bisa mengandalkan satu sektor saja untuk memperbesar surplus perdagangan,’’ ujarnya, Selasa (23/4).
Sejauh ini, ekspor Indonesia seperti bertumpu pada komoditas sumber daya alam seperti CPO dan batu bara.
BACA JUGA: Indonesia Berpeluang Ekspor Obat-obatan ke Rwanda
Di sisi lain, negara sasaran ekspor, misalnya Uni Eropa, sedang menunjukkan proteksi dagang berupa kampanye negatif.
’’Selain CPO yang dihambat oleh Uni Eropa, batu bara juga terkendala kampanye energi bersih di beberapa negara tujuan utama ekspor,’’ tambahnya.
Di sektor ekspor industri pengolahan, Indonesia juga menghadapi tantangan berupa isu daya saing.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan Internasional dan Investasi Indonesia Shinta Kamdani optimistis target pertumbuhan ekspor nonmigas delapan persen bisa tercapai.
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul VHD dalam Sistem CEISA 4.0
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah