Insinyur China Diduga Curi Rahasia Dagang Perusahaan Teknologi Chip AS
jpnn.com, JAKARTA - Pengadilan Taiwan memutuskan bahwa insinyur China yang bekerja di United Microelectronics Corp (UMC) telah mencuri rahasia dagang dari perusahaan chip asal Amerika Serikat yakni Micron Technology.
Selama ini, Micron Technology memproduksi chip penyimpanan dan memori termasuk RAM, flash, dan lainnya.
Sebelum masuk dalam daftar embargo AS, Huawei menyumbang sekitar 13 total penjualan kepada Micron Techonology.
Menurut laporan laman Phone Arena, Selasa (16/5), menyebutkan bahwa pengadilan di Taiwan memutuskan tiga insiyur China yang berkunjung ke UMC terbukti bersalah karena mencuri rahasia dagang Micron Techonology.
Pengadilan distrik Taichung kemudian memerintahkan kepada UMC untuk membayar denda kepada Micron Technology sebesar USD 3,4 juta.
Selain itu, hakim juga telah menjatuhkan vonis kepada tiga insinyur UMC tersebut.
Ketiganya terbukti melakukan atau membantu tindakan pencurian. Mereka dijatuhi hukuman penjara selama antara 4,5 tahun dan 6,5 tahun.
Mereka juga wajib membayar denda antara USD 135 ribu dan USD 202,4 ribu. (mg9/jpnn)
Pengadilan Taiwan memutuskan bahwa insinyur China yang bekerja di United Microelectronics Corp (UMC) telah mencuri rahasia dagang dari perusahaan chip asal AS.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI
- Trik Mencegah Pencurian Data Pribadi Melalui Phishing
- Peringati Nuzululquran, Menaker Ida Ajak Pegawai Bekerja Dinamis
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow