Intoleransi Politik di Indonesia Makin Meningkat 3 Tahun Terakhir

Mantan jurnalis itu lalu menceritakan kasus pemalsuan tanda tangan, yang dijadikan alasan penolakan pendirian tempat ibadah.
“Di Bogor dikatakan, ada tanda tangan yang dipalsukan, caranya gimana? warga masyarakat yang Muslim dikasih supermi, dikasih beras, dikasih sembako dibohongin-lah kira-kira supaya mau memberikan tanda tangan untuk mendukung pendirian gereja.”
“Nah kalau di Kupang, tinggal diganti, dihapus agamanya, tapi jalan ceritanya mirip. Warga Kristen dimanipulasi, dibagikan daging kemudian mereka diminta tanda tangan untuk membolehkan pendirian masjid. Jadi sama, sama-sama dimanipulasi.”
Yenny berkesimpulan intoleransi tak hanya eksklusif dilakukan warga Muslim.
“Oh..agamanya beda perilakunya sama, sama-sama intoleran, alasannya juga sama manipulasi tanda tangan,” sebutnya mengundang tawa hadirin.
Ia lantas mengatakan, masjid di Kupang itu akhirnya bisa berdiri.
“Setelah lebih dari 3 tahun tidak bisa berdiri, masjid di Kupang bisa berdiri karena Walikota-nya yang progresif, Walikotanya Kristen. Yang kita tunggu masih di Bogor.”

- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina