Investasi Asing di Industri Tekstil Naik 17,98 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ditarget menaikkan kontribusi devisa sebesar 1,8 persen.
Tahun lalu, industri tekstil dan produk tekstil menyumbang devisa USD 11,87 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional.
Untuk mendorong peningkatan ekspor, pemerintah menyiapkan sejumlah insentif.
Antara lain, penurunan tarif energi listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri dari penyelundupan, kemudahan akses penjualan ke dalam negeri, serta insentif ekspor.
Kementerian Perindustrian juga sedang menyiapkan insentif khusus bagi industri tekstil berorientasi ekspor.
Insentif yang disiapkan adalah pengurangan pajak penghasilan (PPh) yang harus dialokasikan untuk ekspansi (investment allowance).
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menyatakan, kontribusi industri tekstil bukan hanya dari perolehan devisa.
Industri TPT juga menyerap lapangan kerja yang besar. Pada Januari–Mei 2017 tenaga kerja yang terserap mencapai 2,69 juta jiwa atau 17,03 persen dari total tenaga kerja di industri manufaktur.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ditarget menaikkan kontribusi devisa sebesar 1,8 persen.
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global