Investor Urung Berspekulasi

Investor Urung Berspekulasi
Investor Urung Berspekulasi
Sejatinya koreksi indeks tergolong dalam sejalan dengan ambruknya sektor pertambangan, konsumsi dan agrikultur. Tetapi, berkat membaliknya sektor keuangan, tekanan terhadap kejatuhan indeks sedikit tertahan. Bangkitnya sektor perbankan mengindikasikan fundamental ekonomi dalam negeri masih baik. "Secara fundamental masih positif dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya secara teknikal memang agak rentan,” ungkapnya.

Karena itu, dalam situasi pasar tidak menentu tersebut, investor asing pun tidak mau ambil risiko. Mereka juga untuk sementara hengkang dengan cara melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 7 miliar. Menipisnya aksi jual bersih itu menunjukkan kalau investor asing hanya keluar dalam jangka pendek. ”Hanya keluar sesaat sambil menunggu situasi membaik,” tukasnya.

Karena itu, menyudahi perdagangan pada Jumat (17/6) Indeks turun 18,17 poin (0,49 persen) ke posisi 3.722,30. Indeks LQ45 juga tertekan 3,12 poin (0,47 persen) ke posisi 658,79 poin. Transaksi perdagangan berjalan kurang semarak dengan frekuensi 97.794 kali, pada volume 4,351 miliar lembar senilai Rp 4,115 triliun. Sebanyak 173 saham tertekan, 75 saham naik, dan 73 saham tidak bergerak.

Bursa Regional macam Indeks Hang Seng luruh 257,85 poin (1,17 persen) ke level 21.695,26, Indeks Nikkei-225 turun 59,88 poin (0,64 persen) ke level 9.351,40, dan Indeks Straits Times melemah 14,85 poin (0,49 persen) ke level 3.005,28. (far)
Berita Selanjutnya:
Menteri ESDM Gantung Surat

KRISIS Yunani sukses menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tercatat dua hari berturut-turut indeks berdiam di bawah level 3800 sebagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News