IPO Garuda Ambil Harga Atas

Pemerintah Patok Rp 750-Rp 1.110

IPO Garuda Ambil Harga Atas
IPO Garuda Ambil Harga Atas
JAKARTA - Belajar dari kasus go public PT Krakatau Steel Tbk, pemerintah kini lebih hati-hati melakukan penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia. Meski pihak penjamin emisi (underwriter) mengusulkan harga yang rendah, pemerintah berjanji akan mengambil angka tertinggi. Rencananya, harga saham perdana maskapai penerbangan pelat merah itu dipatok Rp 750-Rp 1.100 per lembar.

      

"Kita akan hargai yang tertinggi yang bisa didapat dibanding yang diusulkan underwriter," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di kantor Menko Perekonomian kemarin. Awalnya, Mustafa memberikan sinyalemen harga penawaran antara Rp 900-Rp 1.050 per lembar.

Mustafa menghendaki harga IPO Garuda berada di atas kisaran tersebut. Namun, lanjut dia, tiga penjamin emisi tidak sanggup jika harus menjual di atas itu. Karena itu, ditetapkan harga maksimal Rp 1.100 per lembar. Harga yang ditetapkan sekarang ini sudah berdasar persetujuan pemerintah sebagai pemegang saham dengan penjamin emisi. "Angka itu sudah dikaji mendalam," katanya.

Dengan IPO, pemerintah berharap Garuda lebih banyak yang mengawasi. Apalagi, Garuda merupakan maskapai nasional flag carrier (pembawa bendera Indonesia). "Komposisinya, mudah-mudahan di atas 70 untuk domestik. Kalau individu mana sanggup" Ambisi boleh, tapi harus realistis," tegasnya.

JAKARTA - Belajar dari kasus go public PT Krakatau Steel Tbk, pemerintah kini lebih hati-hati melakukan penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News