IPW: 15 Hari, Empat Warga Ditembak Polisi
Rabu, 18 Januari 2012 – 10:45 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta Saputra Pane menegaskan bahwa benturan antara polisi lapisan masyarakat saat ini kian mengkhawatirkan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang menjadi korban penembakan oleh oknum aparat kepolisian. Menurutnya, sistem pendidikan di SPN ini tentu sangat memprihatinkan dan hanya melahirkan kader-kader yang tidak siap menjadi polisi serta rendah intlektual.
"Salah satu buktinya, baru 15 hari tahun 2012 sudah ada empat warga yg ditembak polisi. Tahun 2011 ada 98 orang yang ditembak polisi, 18 di antaranya tewas," kata Neta Saputra Pane di Jakarta, Rabu (18/1).
Baca Juga:
Dia menilai, aksi arogan dan represif polisi itu tidak terlepas dari buruknya sistem rekrut dan pendidikan dasar kepolisian di negeri ini. Kader-kader polisi hanya dididik tiga bulan di Sekolah Polisi Negara (SPN). Padahal pendidikan dasar TNI saja enam bulan. Begitu juga kursus salon kecantikan minimal enam bulan. "Artinya, sistem pendidikan Polri lebih buruk dari sistem pendidikan salon kecantikan," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta Saputra Pane menegaskan bahwa benturan antara polisi lapisan masyarakat saat ini kian
BERITA TERKAIT
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel
- Bule Australia Penganiaya Sopir Taksi Dideportasi dari Bali