IPW Minta Polri Waspada Jelang Sidang Terduga Teroris Ini

IPW Minta Polri Waspada Jelang Sidang Terduga Teroris Ini
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) perlu mendeteksi dini dan mengantisipasi serta melakukan pagar betis jelang sidang terhadap terduga teroris, Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jumat (18/5).

Berdasar data Indonesia Police Watch (IPW), sidang tuntutan Aman yang diduga sebagai otak serangan bom Thamrin, Jakarta Pusat, 2016 lalu, itu semula digelar Jumat 11 Mei 2018 lalu. Namun sidang ditunda karena ada kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan antisipasi maksimal perlu dilakukan agar tidak ada celah bagi teroris melakukan serangan balas dendam saat sidang tokoh Jamaah Ansharud Daulah (JAD) tersebut.

Dia menilai status Siaga 1 yang dikeluarkan Polri adalah bentuk keseriusan untuk mengantisipasi situasi. Terlebih lagi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) adalah barometer keamanan di negeri ini yang perlu benar-benar dijaga kondusivitasnya.

"Bagaimanapun Polri perlu mencermati dan mengantisipasinya mengingat serangan berturut-turut di Surabaya dilakukan teroris jaringan JAD Jawa Timur," kata Neta, Selasa (15/5).

Memang, lanjut Neta, sejak munculnya serangan teror itu Polri sudah bergerak cepat melakukan penggereb ekan di berbagai kantong-kantong terorisme. Bahkan, polisi sudah menangkap sejumlah terduga teroris. Namun, informasi yang diperoleh IPW mengungkapkan, pergerakan para teroris yang berasal dari jaringan yang semula tidur masih terjadi. Pergerakannya semakin agresif pascarentetan teror bom di Surabaya dan menjelang sidang tuntutan Aman.

“Para teroris itu seakan mendapat support moral pascateror bom di Surabaya," ungkapnya.

Sepertinya, kata Neta, wilayah Depok, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Tangerang Selatan, Banten, perlu diantisipasi maksimal agar kepolisian tidak kebobolan dalam menghadapi manuver jaringan teroris.

Jajaran Polri perlu mendeteksi dini dan mengantisipasi serta melakukan pagar betis jelang sidang terhadap terduga teroris, Aman Abdurrahman, Jumat (18/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News