Irama Record, Babad Alas Industri Musik Indonesia

Irama Record, Babad Alas Industri Musik Indonesia
Sampul album piringan hitam Irama Record. Foto: Public Domain.

Irama Record tutup buku pada 1967. Bangkrut? 

Pada 1965 perusahaan ini baru saja memproduksi album Mari Bersuka Ria Dengan Irama Lenso.

Di dalamnya ada lagu Bersuka Ria karangan Bung Karno, dan ada pula lagu Gendjer-Gendjer karangan M. Arif yang dibawakan Bing Slamet.

Artinya, dua tahun sebelum gulung tikar, Irama Record masih berjaya. 

Slamet Menur, pencipta tarian Gendjer-Gendjer menceritakan, beberapa pekan sebelum peristiwa G30S 1965, dia bersama M. Arif (pengarang lagu Gendjer-Gendjer) dan beberapa seniman dari Banyuwangi rekaman di Irama Record, Jakarta. 

"Rekaman lagu-lagu karangan M. Arif. Dibuatkan album," katanya kepada JPNN.com, pertengahan 2015 lalu. 

Hanya saja, setelah hura-hara 1965 hingga Irama Record tutup cerita, album itu tak pernah ada. Entah menguap kemana…

Siapa sebenarnya Suyoso Karsono? (baca: Pilot Perang Dunia II Inilah yang Merekam Lagu Bung Karno(wow/jpnn)

JIKA ada yang bilang sejarah industri musik Indonesia dipelopori Lokanta, itu tidak benar. Pada akhir 1920, sudah ada Thio Tek Hong di Batavia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News