Iran Minta AS Hentikan Provokasi

Iran Minta AS Hentikan Provokasi
Foto: REUTERS
TEHERAN - Kubu Mir Hossein Mousavi terus melakukan perlawanan terbuka. Berbeda dari sebelumnya, dalam aksi protes hari keenam kisruh pascapilpres Iran kemarin (18/6), para pendukung tokoh reformis itu tidak mengenakan identitas serbahijau. Hitam menjadi pilihan mereka untuk hari berkabung yang diserukan Mousavi sejak awal pekan.

Aksi damai hari berkabung Iran tersebut diselenggarakan untuk mengenang para demonstran yang tewas dalam serangkaian unjuk rasa setelah pilpres. Bloomberg melaporkan, hingga kemarin jumlah korban tewas mencapai angka 15. Itu merupakan bentuk perlawanan terbuka Mousavi dan para pendukungnya terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei yang mengimbau warga untuk bersatu di bawah komando Mahmoud Ahmadinejad, presiden terpilih versi pemerintah.

"Puluhan ribu pendukung Mousavi dalam pakaian serbahitam berunjuk rasa damai di Kota Teheran mulai pukul 5 sore," terang Agence France-Presse mengutip keterangan sejumlah saksi mata. Sambil menyusuri jalanan ibu kota, mereka terus mendendangkan salawat Nabi. Larangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diterbitkan Rabu lalu (17/6), tampaknya, tidak sanggup menggoyahkan keteguhan hati kubu reformis. Dalam situs resminya, Mousavi menyatakan bakal terjun langsung dalam aksi damai hari berkabung tersebut.

Bersamaan dengan itu, Komisi Pemilihan Umum Iran menyatakan bahwa mereka akan segera melakukan penghitungan suara ulang di sejumlah wilayah. "Tiga kandidat mengajukan total 646 komplain atas hasil penghitungan suara," ujar Jubir Dewan Penjaga (Guardian Council) Abbasali Khadkhodei.

TEHERAN - Kubu Mir Hossein Mousavi terus melakukan perlawanan terbuka. Berbeda dari sebelumnya, dalam aksi protes hari keenam kisruh pascapilpres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News