Iran
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Penampian Iran yang di bawah form itu mungkin juga akibat distraksi aktivitas politik para pemainnya.
Inggris fokus ke pertandingan dan meninggalkan politik, sementara Iran kehilangan fokus karena isu politik.
Tindakan para pemain dan suporter Iran ini merupakan protes terhadap pemerintah Iran yang dianggap melakukan tindakan represif terhadap gerakan protes yang tengah melanda Iran dalam beberapa bulan terakhir.
Demonstrasi dilakuan untuk memprotes terbunuhnya Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 21 tahun, yang tewas di kantor polisi susila Iran karena melakukan pelanggaran aturan hijab.
Kematian Amini memicu protes luas di hampir seluruh wilayah Iran.
Kaum perempuan, mulai dari emak-emak sampai remaja milenial, turun ke jalan membakar ban, dan secara terbuka melepas hijab.
Hal ini dilakukan sebagai protes atas aturan wajib hijab yang dianggap sebagai pemaksaan yang membelenggu hak-hak perempuan.
Pemerintah Iran menganggap demonstrasi itu sebagai gerakan politik yang ditunggangi oleh kekuatan asing yang ingin merongrong dan merobohkan kedaulatan pemerintah Iran.
Inggris fokus ke pertandingan dan meninggalkan politik, sementara Iran kehilangan fokus karena isu politik.
- Pesan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk Indonesia: Banggalah dengan Timnas Anda
- Timnas U-23 Indonesia Sukses Masuk Semifinal Piala Asia U-23, Begini Harapan Ali Kastela
- Yandri Susanto MPR Optimistis Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Uzbeskistan
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara
- Webinar Bhayangkari Riau, Dokter Boyke Berbagi Tips Agar Anak Terhindar dari LGBT
- KNPI Angkat Topi atas Prestasi Timnas Garuda di Ajang Piala Asia 2024