Iran
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Protes nasional itu telah menewaskan ratusan orang akibat tindakan keras aparat keamanan.
Protes itu merupakan salah satu tantangan paling berani terhadap para pemimpin ulama Iran sejak Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan monarki Syah Iran.
Keputusan untuk tidak menyanyikan lagu kebangsaan bukan pertama kalinya ditunjukkan oleh timnas Iran untuk menunjukkan dukungan kepada para pengunjuk rasa.
Akhir September lalu, timnas Iran memakai jaket hitam untuk menutupi warna seragam negaranya dalam pertandingan persahabatan melawan Senegal.
Sebelum terbang ke Doha untuk tampil di Piala Dunia 2022, timnas Iran bertemu dengan Presiden Ebrahim Raisi.
Pertemuan itu tidak berjalan baik dan para pengunjuk rasa membakar spanduk tim menjelang turnamen.
Tim sepak bola pantai, polo air, dan bola basket Iran baru-baru ini juga menolak menyanyikan lagu kebangsaan.
Menjelang pertandingan melawan Inggris, beberapa pendukung Iran di Qatar juga memberi isyarat dukungan untuk para pengunjuk rasa di tanah air.
Inggris fokus ke pertandingan dan meninggalkan politik, sementara Iran kehilangan fokus karena isu politik.
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Hadirkan Pemain Timnas U-17 Indonesia Algazani di Sobat FC, Udi Wahyunadi: Kami Ingin Anak-anak Mendapat Inspirasi
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- Barong Bola
- Pertandingan Sepakbola Duta Besar dan Jurnalis Perkuat Diplomasi Olahraga
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka