Irjen Nana Dimutasi, Sepertinya Ada Manuver Gusur Geng Solo dari Bursa Calon Kapolri
Neta menyebut Rudy 'diikutsertakan' dalam mutasi itu karena dianggap membiarkan kerumunan massa acara Habib Rizieq di Cisarua, Kabupate Bogor, beberapa waktu lalu.
"Di antara para Kapolda yang dicopot, yang disebut-sebut paling berpeluang menjadi Kapolri ialah Irjen Nana. Dengan pencopotan kemarin peluangnya menjadi tipis" ulas Neta.
Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu menambahkan, selama ini Polri bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan. Misalnya, polisi membubarkan kerumunan massa termasuk pesta perkawinan di daerah lain.
Namun, Polri justru membiarkan acara yang digelar oleh para tokoh. Contohnya ialah Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) di Tangerang, Banten pada 5-6 November lalu yang dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto.
"Acaranya tetap berlangsung tanpa dibubarkan polisi," kata Neta.
Oleh karena itu, kata Neta, kini muncul opini di masyarakat bahwa Polri hanya berani pada masyarakat yang tidak punya pengaruh, namun takut pada figur-figur berpengaruh.
"Seharusnya Polri satu sikap, yakni bersikap tegas pada semua pelanggar protokol kesehatan agar penyebaran pandemi Covid 19 bisa segera dikendalikan," ucapnya.(mcr3/boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai pencopotan Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya bukan semata-mata imbas kerumunan massa di acara Habib Rizieq.
Redaktur : Boy
Reporter : Boy, Fransiskus Adryanto Pratama
- DPR Didesak Bentuk Pansus Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Bahlil Lahadalia
- IPW Minta Polda Sulsel Profesional Hadapi Putusan Praperadilan
- IPW Bakal Laporkan 2 Kasus Dugaan Korupsi yang Libatkan Petinggi Bank Jateng
- IPW Minta Kapolda Metro Jaya Terus Awasi Kinerja Para Anak Buah
- Mutasi Sekretaris DPRD Sulbar, 2 Aturan Lex Specialis Ini Jadi Acuan Prof Zudan
- IPW Minta KPK Transparan Tangani Laporan Dugaan Aliran Duit Tambang Ilegal untuk Dana Kampanye