Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia

Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis

Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
    

Irma adalah lulusan University of Saint Thomas, Houston , Amerika Serikat. Dia bergelar master of liberal arts (MLA) yang fokus pada ilmu-ilmu sosial kontemporer. Saat ini Irma yang sama sekali tak bisa melihat itu menjadi pengajar tetap untuk bidang bahasa Inggris di Yayasan Mitra Netra.

    

"Saya mengajar  dua kali seminggu, sisanya menjadi penerjemah profesional untuk Christopher Blinden Mission, sebuah lembaga internasional yang kantor pusatnya di Jerman," jelasnya.

Untuk menerjemahkan naskah, Irma dibantu program Jaws yang diinstal di komputernya. Basis program ini sama dengan software untuk ponsel, yakni membacakan naskah lalu memandu pengguna dengan suara. "Sudah ribuan halaman ya," jawabnya saat ditanya berapa naskah buku atau dokumen yang berhasil diterjemahkan.

    

Irma lahir normal di Bogor, Jawa Barat. Putri pasangan  Nandang Hadi Sobari dan Itje Hendarsjah itu bermain layaknya anak seusianya. Namun, sebuah kecelakaan sepeda pada usia empat tahun mengubah semuanya. "Saya masuk selokan, waktu itu saya hanya menangis sebentar," kenangnya.

Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News