Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis
Senin, 09 Januari 2012 – 01:51 WIB
Baca Juga:
"Saya mengajar dua kali seminggu, sisanya menjadi penerjemah profesional untuk Christopher Blinden Mission, sebuah lembaga internasional yang kantor pusatnya di Jerman," jelasnya.
Untuk menerjemahkan naskah, Irma dibantu program Jaws yang diinstal di komputernya. Basis program ini sama dengan software untuk ponsel, yakni membacakan naskah lalu memandu pengguna dengan suara. "Sudah ribuan halaman ya," jawabnya saat ditanya berapa naskah buku atau dokumen yang berhasil diterjemahkan.
Irma lahir normal di Bogor, Jawa Barat. Putri pasangan Nandang Hadi Sobari dan Itje Hendarsjah itu bermain layaknya anak seusianya. Namun, sebuah kecelakaan sepeda pada usia empat tahun mengubah semuanya. "Saya masuk selokan, waktu itu saya hanya menangis sebentar," kenangnya.
Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor