Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis
Senin, 09 Januari 2012 – 01:51 WIB

Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Sambil menjalani pengobatan, Irma tetap berusaha belajar tekun. Lulus dari SMP 3 Bogor, dia lanjut ke SMAN 3 Bogor. Setelah itu dia diterima di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung. "Kacamata saya tebal banget, itupun masih susah melihat. Bahkan kalau jalan suka nabrak tiang," katanya lalu tersenyum geli.
Lulus sarjana hukum dengan cumlaude tahun 1998, Irma menjadi volunteer mengajar SLB-A di daerah Lebak Bulus, Jakarta. Tahun 2001 Irma mendapat beasiswa S2 dan berangkat ke Amerika Serikat. Kebetulan adiknya, Mila Hadiyani, juga mendapat beasiswa. Dia menjalani perkuliahan dengan akomodasi khusus dari pihak universitas.
"Mereka sangat menghargai saya.Penjelasan dosen bisa direkam, hand out untuk saya juga ditulis dengan huruf sangat besar dan tebal," kata Irma. Saat ujian pun, Irma diberi ruangan khusus dan diberi waktu tak terbatas untuk mengerjakan soal. "Sama sekali tidak ada diskriminasi," katanya.
Dekan jurusannya, Dr Janice Gordon Kelter sangat dikenangnya. Janice yang telah wafat tahun 2006 dirasa Irma sangat penyayang. "Beliau menuntun saya sampai perpustakaan, bahkan sampai mencarikan tempat duduk," kenangnya.
Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu