Irma Hutabarat Kritik Pedas Sidang Kasus Brigadir J, Singgung ART dan Ajudan Ferdy Sambo

Irma Hutabarat Kritik Pedas Sidang Kasus Brigadir J, Singgung ART dan Ajudan Ferdy Sambo
Irma Hutabarat dan T. Sinambela menghadiri acara wisuda Brigadir J. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat menyatakan sidang pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, buang-buang waktu.

Pasalnya, persidangan hanya menggali keterangan asisten rumah tangga dan ajudan Ferdy Sambo yang tidak terlibat langsung dalam perkara itu.

"Kenapa tidak dikejar kesaksian yang mengarah kepada inti masalah?" tanya Irma yang kesal dengan sidang itu saat dihubungi JPNN.com, Senin (14/11).

Perempuan kelahiran 25 Desember 1962 itu menilai tidak penting mendegarkan keterangan Susi yang merupakan ART Ferdy Sambo tersebut dipersidangan.

Menurutnya, yang ikut berperan langsung dengan skenario Ferdy Sambi ialah penyidik di Profesi dan Pengamanan (Provos) Bareskrim Polri.

"Ngapain habisin tiga pekan urusin pembantu sama ajudan. Disetel untuk tidak fokus, untuk tidak membicarakan substansi," ujar Irma.

Perempuan yang ikut mendirikan Indonesia Corruption Watch (ICW) itu juga menyoroti keterangan Susi yang menyebut mendiang Brigadir Yosua, sosok yang temperamental.

"Sekarang lebih aneh lagi, tiba-tiba Yosua temperamental, Yosua suka dugem, emang kenapa kalau Yosua suka dugem," ucapnya.

Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat menilai sidang pembunuhan berencana terhadap Brigadir J seperti buang-buang waktu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News