Ironis, Penerima Nobel Perdamian Justru Diam saat Muslim Rohingya Dibantai

Ironis, Penerima Nobel Perdamian Justru Diam saat Muslim Rohingya Dibantai
Aung San Suu Kyi. Foto: AFP

Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu menambahkan, jika kekerasan terhadap etnis Rohingya masih terus berlanjut, mestinya Nobel untuk Suu Kyi dicabut. Sebab, tokoh dunia kelahiran 19 Juni 1945 itu ternyata tidak menunjukkan sikap layaknya penyeru perdamaian, bahkan ketika punya posisi penting dan menentukan.

Selain itu, Hasanuddin juga mendukung dukung pertemuan rencana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menemui Suu Kyi di Myanmar. “Kita mengharapkan ini diselesaikan dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan,” harapnya.(ara/jpnn)



Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News