Ironis, Penerima Nobel Perdamian Justru Diam saat Muslim Rohingya Dibantai
Sabtu, 02 September 2017 – 16:06 WIB
Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu menambahkan, jika kekerasan terhadap etnis Rohingya masih terus berlanjut, mestinya Nobel untuk Suu Kyi dicabut. Sebab, tokoh dunia kelahiran 19 Juni 1945 itu ternyata tidak menunjukkan sikap layaknya penyeru perdamaian, bahkan ketika punya posisi penting dan menentukan.
Baca Juga:
Selain itu, Hasanuddin juga mendukung dukung pertemuan rencana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menemui Suu Kyi di Myanmar. “Kita mengharapkan ini diselesaikan dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan,” harapnya.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- TB Hasanuddin: Perubahan Penyebutan KKB Menjadi OPM Memiliki Dampak Politis
- 11 Orang Rohingya Meninggal Tenggelam di Perairan Aceh
- Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo
- Mau ke Australia, Kapal Pengangkut Seratusan Warga Rohingya Terbalik di Aceh
- Sebegini Jumlah Pengungsi 9 Negara dan Pencari Suaka di Pekanbaru