Irwan Fecho: Kebijakan Pak Jokowi Bikin Rakyat Makin Ambyar

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan Fecho melontarkan pernyataan keras terkait kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan kembali iuran BPJS Kesehatan yang sebelumnya dibatalkan Mahkamah Agung (MA).
Irwan menyatakan keputusan Presiden ketujuh RI menaikkan premi BPJS kesehatan di tengah pandemi Corona Virus (Covid-19), selain mengabaikan hak konstitusional rakyat yang terhimpit ekonominya akibat pendapatannya menurun, juga makin menambah berat beban masyarakat.
“Rakyat jadi ambyar, kalau sikap pemerintah begini,” kata Irwan yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini, Rabu (13/5/2020).
Legislator asal Kalimantan Timur ini menegaskan, dalam keadaan sulit sekarang ini, rakyat bisa-bisa tidak mampu lagi membayar premi BPJS Kesehatan sehingga jaminan kesehatannya terabaikan.
“Ini sama saja menghilangkan hak kontitusi rakyat. Pemerintah gagal memberikan layanan kesehatan bagi rakyat Indonesia,” tegas anggota Komisi V DPR ini.
Ketua umum Cakra AHY ini juga menilai, sejumlah langkah pemerintah di saat pandemi corona justru kontradiktif dan cenderung menelurkan kebijakan untuk penyelamatan kekuasaan.
Dugaan itu menurutnya bisa dilihat dari lahirnya Perppu 1/2020 dan aturan turunannya, hingga Perpres kenaikan iuran BPJS. "Ini semakin membuktikan pemerintah hanya memikirkan keselamatan kekuasaan dibanding keselamatan rakyat," tandasnya.(fat/jpnn)
Ketua umum Cakra AHY ini juga menilai, sejumlah langkah pemerintah saat pandemi covid-19 justru kontradiktif dan cenderung menelurkan kebijakan untuk penyelamatan kekuasaan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan