Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo: Polisi tak Boleh Melukai Hati masyarakat

jpnn.com - JAKARTA - Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa polisi ialah bagian dari masyarakat.
Oleh karena itu, dia menegaskan, bahwa polisi tidak boleh melukai hati masyarakat.
Komjen Dedi menyampaikan penekanan itu ketika mengutip salah satu perkataan politikus Inggris, Sir Robert Peel.
“Sir Robert Peel mengatakan the police are the public and the public are the police, polisi adalah bagian dari masyarakat. Jangan anggap masyarakat lawan dan musuh. Jangan lukai hati masyarakat,” ucapnya dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (6/2).
Adapun kualitas sumber daya manusia Polri menjadi poin utama dalam meningkatkan citra kepolisian. Salah satu cara memperbaiki kualitas SDM Polri adalah melalui proses rekrutmen yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Sehubungan dengan penerimaan anggota baru Polri, Komjen Dedi meminta jajaran melakukan sosialisasi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Salah satunya terkait rekrutmen Polri yang tidak memungut biaya.
“Jangan sampai ada anggapan dari masyarakat masuk polisi bayar. Kalau enggak bayar, enggak masuk polisi. Makanya dari awal, dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis itu merupakan napas kita dalam proses rekrutmen,” ungkap mantan Kadiv Humas Polri, itu.
Di samping itu, mantan Kapolda Kalimantan Tengah, itu juga meminta jajaran mempersiapkan proses rekrutmen dengan seketat mungkin.
Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan polisi tidak boleh melukai hati masyarakat.
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme