ISIS dan Taliban Bergantian Meneror Kabul

Di lain pihak, pemerintah Afghanistan malah terbelah dan kian melemah. Tahun lalu setidaknya 7 ribu prajurit Afghanistan tewas dalam berbagai serangan. Sementara itu, PBB memperkirakan pada semester pertama 2017 terdapat 1.662 penduduk sipil yang kehilangan nyawa akibat perang. Jika dirata-rata, per hari setidaknya 9–10 orang tewas.
Serangan yang kerap datang tiba-tiba itu membuat penduduk sudah bersiap jika hal buruk menimpa mereka. Mujeebullah Dastyar misalnya. Di dompetnya sudah ada selembar kertas bertulisan nomor telepon yang bisa dihubungi, golongan darahnya, alamat tempat kerjanya, dan beberapa keterangan penting lainnya.
”Jika saya luka atau tewas karena serangan, setidaknya para dokter memiliki informasi tentang saya,” ujar penduduk Kabul itu. Pemuda 28 tahun tersebut sudah kehilangan harapan bahwa perang bakal usai. Dia juga kini lebih sering menelepon orang tuanya agar mereka tahu keberadaannya dan bahwa dia masih selamat. (sha/c10/dos)
Keamanan di Kabul, Afghanistan, kian memprihatinkan. Hanya berselang dua hari setelah serangan bom ambulans, kelompok militan kembali meneror
Redaktur & Reporter : Adil
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan