Israel Kembali Berulah di Yerusalem, Warga Palestina Geram

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Israel telah mengumumkan rencana pengoperasian kereta gantung di Yerusalem. Pernyataan itu tentu saja langsung menyulut kemarahan warga Palestina.
Menteri Warisan Budaya Israel Zeev Elkin mengatakan, kereta gantung tersebut akan memudahkan wisatawan menjelajahi Yerusalem. Kereta tersebut ditargetkan membawa tiga ribu pelancong setiap jam.
"Ini adalah proyek strategis untuk mempromosikan pariwisata Kota Tua Yerusalem," kata Elkin seperti dimuat Reuters.
Selain itu, para pejabat Israel mengklaim bahwa warga Palestina di kota tersebut juga akan merasakan manfaat dari kereta gantung.
Namun, rencana itu dipandang lain oleh warga Palestina. Pasalnya, rute kereta gantung itu melintas tepat di atas pemukiman Palestina di Jarusalem timur.
Banyak yang menilai bahwa kereta gantung tersebut merupakan cara Israel membuat warga Palestina tidak nyaman di Yerusalem.
Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyebut rencana itu ilegal. "Proyek kereta gantung Israel adalah pelanggaran terhadap karakter budaya, sejarah, spiritual, geografis dan demografis YerusalemYerusalem," kata Ashrawi melalui Twitter. (rmol/jpnn)
Pemerintah Israel kembali sukses menyulut kemarahan warga Palestina dengan kebijakannya di Yerusalem.
Redaktur & Reporter : Adil
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza