Israel-Palestina Pernah Usul Tukar Warga

Kesepakatan yang Dibocorkan Al Jazeera

Israel-Palestina Pernah Usul Tukar Warga
Israel-Palestina Pernah Usul Tukar Warga
JERUSALEM - Perundingan damai Israel-Palestina selalu buntu saat sampai pada pembahasan lahan. Jika Minggu malam waktu setempat (23/1) Al Jazeera membocorkan kesepakatan rahasia Gerakan Fatah dan Israel, kemarin (25/1) giliran ketegasan Palestina yang diungkap. Konon, pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas menolak usul Israel untuk menukar kota-kota di perbatasan.

"Kami tidak akan pernah mengubah kenyataan bahwa memang ada sejumlah warga Arab yang tinggal di Israel dan sebaliknya," tegas mantan Perdana Menteri (PM) Palestina Ahmed Qorei kepada Tzipi Livni, menteri luar negeri Israel kala itu. Pernyataan tersebut tertuang dalam dokumen rahasia berisi 16.000 arsip yang dirilis Al Jazeera awal pekan ini. Dialog Qorei dan Livni itu terjadi pada Januari 2008.

Namun, penolakan itu tidak membuat Livni menyerah. Politikus perempuan 52 tahun tersebut kembali mengajukan penawaran yang sama saat keduanya kembali duduk satu meja pada April dan Juni 2008. Menurut dia, permukiman Arab di wilayah Israel mestinya masuk Palestina. Sebagai gantinya, Israel siap menerima permukiman Yahudi yang selama ini berada di wilayah Palestina.

"Dasar fundamental pembentukan Israel adalah menciptakan negara bagi kaum Yahudi. Dan, negara Anda akan menjadi jawaban pasti bagi seluruh rakyat (Arab) Palestina, termasuk kepada pengungsi," kata Livni di hadapan Qorei, seperti dikutip Agence France-Presse kemarin. Dia berusaha meyakinkan kepala juru runding Palestina itu bahwa pertukaran kota-kota di perbatasan akan menjadi solusi terbaik.

JERUSALEM - Perundingan damai Israel-Palestina selalu buntu saat sampai pada pembahasan lahan. Jika Minggu malam waktu setempat (23/1) Al Jazeera

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News