Istana Berperan Atas Mundurnya Bamsoet dari Pemilihan Ketum Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin, menilai Istana bermain di proses pemilihan Ketua Umum (Ketum) Golkar. Bahkan, kata dia, Istana turut berperan atas keputusan Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang mundur dari pertarungan menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar.
"Bukan rahasia lagi jika peran itu ada. Semakin dibantah, maka semakin jelas intervensi itu," kata Ujang saat dihubungi jpnn.com, Rabu (4/12).
Menurut dia, Istana perlu memastikan agar pemilihan Ketum Golkar berlangsung kondusif. Istana juga perlu memastikan sosok Ketum Golkar periode mendatang tidak membuat gaduh di kabinet Presiden Jokowi.
"Sebab, Golkar perlu dijinakkan agar tidak liar. Perlu dipegang dan dikendalikan," ungkap dia.
Selain itu, kata Ujang, wajar Istana bermain di proses pemilihan Ketum Golkar. Sebab, sejak reformasi pemerintahan terpimpin selalu bermain di pemilihan Ketum Golkar.
"Tekanan dan intervensi dari istana. Itu sudah biasa. Dari Munas ke Munas Golkar, pemerintah selalu cawe-cawe dan intervensi terhadap Golkar," tutur dia. (mg10/jpnn)
Pengamat politik Ujang Komarudin, menilai Istana bermain di proses pemilihan Ketua Umum (Ketum) Golkar, termasuk mundurnya Bamsoet dari calon ketum.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Lodewijk Tegaskan Munas Golkar Hanya Bisa Digelar Desember
- Airlangga Dinilai Jadi Tokoh Utama di Balik Melejitnya Suara Golkar di Pemilu 2024
- Meriahkan Ramadan, Sahabat Abraham Bagikan 18.000 Takjil di Jakarta Pusat dan Selatan
- Didampingi Mentan Amran Kunjungi Panen Padi di Sigi, Jokowi: Bagus
- Timnas AMIN Seret 8 Menteri Jokowi ke Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2024
- PSI Mengeklaim Warga Jakarta Butuh Gubernur seperti Jokowi