Istilah Psikower Kritik Cerdas untuk PSI

jpnn.com, JAKARTA - Istilah PSIKOWER tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Istilah itu pertama kali dicetuskan oleh Mustofa Nahrawardaya melalui akun @NetizenTofa untuk menyebut kader PSI pendukung Jokowi.
Istilah itu lantak menjadi populer dan istilah kekinian dalan merujuk situasi politik Nasional.
Dalam cuitannya di akun Twitter @NetizenTofa menyerukan bahayanya "PSIKOWER" dalam perbincangan politik nasional.
"Saya perkenalkan istilah baru : PSIKOWER. Sebagai gerombolan varian baru selain Ahoker dan Jokower. Lebih berbahaya".
Pro dan kontra atas cuitan Mustofa Nahrawardaya, ditanggapi positif oleh Abi Rekso melalui akun @abirekso.
"@NetizenTofa sadarilah, istilah PSIKOWER itu adalah indikasi kecerdasan anda dalam melakukan kritik terhadap @psi_id"
Abi Rekso yang juga peneliti Indonesia Watch for Democracy (IWD), menjelaskan mengapa dirinya secara lugas mengkaitkan PSIKOWER dengan Partai Solidaritas Indonesia.
"Disitulah cerdas dan bernas seorang Mustofa Nahrawardaya. PSI sebagai sebuah partai baru harus mendengarkan pandangan orang seperti Tofa"
Psikower pertama kali dicetuskan oleh Mustofa Nahrawardaya melalui akun @NetizenTofa untuk menyebut kader PSI pendukung Jokowi.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi