Istimewa! Belasan Orang Pintar Jadi Caleg PDI Perjuangan

Istimewa! Belasan Orang Pintar Jadi Caleg PDI Perjuangan
Kegiatan pembekalan bertema Pelatihan Singkat Caleg Akademisi-Pemikir Pejuang di DPP PDIP, Kamis (2/8). Foto: DPP PDIP for JPNN

Megawati, kata Hasto, mengharapkan data yang terintegrasi itu memuat tentang manusia, flora, fauna dan teknologi. Data ini bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi suatu daerah secara terfokus.

Hasto lantas mencontohkan ide Megawati tentang Kabupaten Karo yang dikenal sebagai daerah pertanian. Produk pertanian dari kabupaten di Sumatera Utara itu harus berkualitas.

“Bisa dikemas dengan baik, misalnya dengan label cita rasa surga. Kemudian dari Papua fokus umbi-umbian,” urai Hasto menirukan pesan Megawati.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf yang menjadi pembicara pada pelatihan itu mengatakan, intelektualitas para bacaleg berlatar belakang akademisi itu bisa menjadi modal untuk memperjuangkan kebenaran yang sesuai dengan nilai-nilai PDI Perjuangan. “Kebenaran yang ditujukan kepada rakyat Indonesia, kepada kemanusiaan, kepada keberagaman,” ujar Sonny.

Sedangkan Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta yang juga menjadi narasumber pada pembekalan itu menguraikan tentang amanat konstitusi mengenai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, katanya, setiap kebijakan di bidang pendidikan dan iptek harus mengarah pada tujuan itu.

“Karena tanpa pendidikan kita tak akan pernah menjadi satu negara yang maju,” ujarnya.(jpg/ara/jpnn)

Daftar nama akademisi caleg PDIP untuk Pemilu 2019:

  1. Prof. Dr. Hasbullah Thabrani, MPH, Dr.PH (Jaminan Sosial & Ekonomi Kesehatan, Asuransi Kesehatan)
  2. Prof. DR. Dr. Razaq Thaha. M.Sc, Sp.GK (Guru Besar Universitas Hasanuddin/Pakar Kebijakan Pembangunan Gizi dan Kesehatan)
  3. Prof. Dr. Purnawan Djunadi, MPH, Ph.D (Guru Besar Universitas Indonesia/Pakar Administrasi & Kebijakan Kesehatan Masyarakat)
  4. Dr. Harris Turino Kurniawan (Dosen Program Doktorl PPIM FE Universitas Indonesia dan STIK)
  5. Diah Arimbi,S.S, MA, Ph.D (Ahli Hukum Kesehatan)
  6. Dr. Asmaeny Azis (Dosen dari Sulsel)
  7. Dr. Ulfah Mawardi, M. Pd (Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar)
  8. Tia Rahmani, M.Psi (Ketua Program Studi Psikologi Universitas Paramadina)
  9. AM. Sapri Pamulu, ST, M. Eng (Dosen di Sulsel)
  10. Dr. Abdi Yuhana (Dosen di Jabar/Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar)
  11. Dr. Mathius Tandiontong, SE, MM (Dekan FE Universitas Maranatha/ Wakil Bendahara DPD PDIP Jabar)
  12. Tom Maskun (Yayasan Algifari)
  13. Wilman Supondho Akbar, SH (Dosen FH Universitas Pasundan)
  14. Zuhairi Misrawi (Direktur Moderate Muslim Society)
  15. Dr. Jojor Manalu (Dosen Unika Atma Jaya)
  16. Indah Nataprawira (Paramadina)
  17. Dr. Hj. Rosiyati MH Thamrin, SE, MM (Pendiri Yayasan Sepuluh November)
  18. Dr. Riyanto Wurjaso (STIE Jayakarta)
  19. Dr. Widhi Handoko, SH, Sp.N

 


Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya saat masih di era Orde Baru tak bisa melakukan kaderisasi karena harus berhadapan dengan represi penguasa.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News