Istimewa! Belasan Orang Pintar Jadi Caleg PDI Perjuangan

Istimewa! Belasan Orang Pintar Jadi Caleg PDI Perjuangan
Kegiatan pembekalan bertema Pelatihan Singkat Caleg Akademisi-Pemikir Pejuang di DPP PDIP, Kamis (2/8). Foto: DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengumpulkan para akademisi yang kini menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) partai berlambang kepala banteng itu. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu membekali para bacalegnya yang berlatar belakang akademisi melalui Pelatihan Singkat Caleg Akademisi-Pemikir Pejuang di DPP PDIP, Kamis (2/8).

Ada 19 akademisi bergelar doktor ataupun bertitel doktor yang kini caleg PDIP hadir pada pembekalan itu. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perekrutan para akademisi sebagai caleg itu merupakan ikhtiar partai pemenang Pemilu 2014 itu dalam rangka kaderisasi.

Hasto menuturkan, PDIP saat masih bernama PDI di era Orde Baru tak bisa melakukan kaderisasi karena harus berhadapan dengan represi penguasa saat itu. “Hari ini adalah keistimewaan karena selama 32 tahun tidak ada orang pintar yang bergabung dengan PDI Perjuangan,” kata Hasto saat menyampaikan kata sambutan.

Menurut Hasto, para caleg PDIP berlatar akademisi itu digembleng dengan materi tentang Trisakti, terutama paradigma ekonomi berdikari. “Bagaimana kita berdikari berdiri di atas kaki sendiri dengan seluruh aspek kehidupan kita, di tengah perkembangan liberalisasi ekonomi dan juga politik yang luar biasa belakangan ini,” ujarnya.

Hasto menambahkan, Indonesia harus mandiri di bidang pangan dan energi. “Indonesia tidak boleh dijajah oleh impor,” tegas Hasto.

Untuk itu, kata Hasto, PDIP terus mendorong upaya kedaulatan pangan dan energi. Caranya dengan mendorong riset.

Hasto lantas menceritakan pertemuan antara Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Februari 2018. Pertemuan itu untuk membahas rencana PDIP mengusung Jokowi lagi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Dalam suasana yang sangat kontemplatif, Ibu Mega berpesan agar Pak Jokowi membuat data research nasional, di mana semua data terintegrasi,” tutur Hasto.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya saat masih di era Orde Baru tak bisa melakukan kaderisasi karena harus berhadapan dengan represi penguasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News