Istri Petugas Pajak Itu Terus Menangis, Lemas

Istri Petugas Pajak Itu Terus Menangis, Lemas
Istri almarhum Parada, Corry Grace Lubis tak henti-hentinya menangis sambil memegang foto suaminya saat jenazah tiba di rumah duka Jalan Air Bersih Medan, Rabu (13/4). DANIL SIREGAR/SUMUT POS/JPG

jpnn.com - MEDAN - Suasana haru dan isak tangis dari keluarga yang ditinggalkan menyelimuti Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) ketika pesawat Susi Air yang mengangkut jenazah Parado Toga F Siahaan (30) mendarat, Rabu (13/4) siang.

Parado adalah satu dari dua petugas Direktorat Jendral Pajak di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang tewas dibunuh oleh penunggak pajak, seorang pengusaha karet, Agusman Lahagu Als Ama Tety (45).

Tante korban, Putri Siahaan (40) mengaku terkejut saat dengar kabar pembunuhan tersebut. “Dia adalah tumpuan keluarga kami. Dia adalah anak panggoran di keluarga kami. Jadi kami sangat terpukul dan berduka dengan peristiwa ini,” sebut Putri.

Dia pun berharap agar penegak hukum bertindak tegas. Selain itu, dia juga meminta agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. Termasuk, pelaku lainnya jika terbukti ada yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. 

“Dia sudah menghilangkan dua nyawa orang, pelaku harus dihukum berat, hukum mati ajapun kalau perlu,” sebutnya.

Penilaian dia, pelaku merupakan pembunuh yang sangat sadis. “Kami berharap pelaku harus dituntut hukuman berat. Keponakan saya ini dibunuh saat bertugas,” jelas dia.

Diketahui, korban dibunuh saat menagih pajak terhadap pengusaha karet. Usai menghabisi nyawa dua korban, pelaku menyerahkan diri ke Polres Nias. Hingga kini, Polres Nias masih melakukan penyidikan untuk mengungkap motif pelaku melakukan hal tersebut.

Turut hadir dalam penjemputan jenazah Parado, Ditjen Pajak Wilayah I Sumut beserta beberapa pegawai Pajak. Selain itu, keluarga besar korban dan mendapatkan pengawalan dari mobil kepolisian. (ted/smg/sam/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News