Istri yang Pengin Enak, tapi tak Mau Urus Anak

Istri yang Pengin Enak, tapi tak Mau Urus Anak
Istri yang Pengin Enak, tapi tak Mau Urus Anak. Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Perempuan sekarang harus berkarir. Urusan mengasuh anak bisa diserahkan kepada pembantu atau orang tua di desa.

Itulah prinsip yang mengakar di benak Sephia, 39. Wanita yang tinggal di Pakuwon City tersebut banter memproduksi anak, empat anak.

Eit, soal merawat, nanti dulu. Dia lebih suka menitipkan anak-anaknya itu di rumah mertuanya di Nganjuk, Jawa Timur.

Hampir 21 tahun Sephia dan suaminya, Donwori, 54, meniti karir di Surabaya. Keduanya pun sudah pindah kependudukan dari Nganjuk ke Surabaya.

Karena keuletan dan ketelatenan di dunia usaha properti, keduanya pun sukses. Pasangan tersebut kini memiliki ratusan hektare tanah di desa, rumah mewah, dan beberapa mobil.

Tapi, apa mau dikata, mereka sukses bekerja, tapi urusan anak  jadi korban. Sing dipikir wis duik, duik, lan duik.

Soal anak pun jadi terpinggirkan. Istilahnya, making love (ML)-nya mau. Tapi setelah hasil ML alias anak lahir, lantas dititipin ke mertua.

”Bojoku keasyikan kerja sampai-sampai tidak mau merawat anak-anaknya,” kata Donwori yang akhirnya memilih menalak cerai Sephia di Pengadilan Agama Surabaya, Jalan Ketintang Madya, Senin lalu (9/3). (jee/awa/jpnn)


SURABAYA - Perempuan sekarang harus berkarir. Urusan mengasuh anak bisa diserahkan kepada pembantu atau orang tua di desa. Itulah prinsip yang mengakar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News