Isu Putra Daerah tak Laku di Pilkada

Isu Putra Daerah tak Laku di Pilkada
Pilkada. Ilustrasi dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diingatkan agar tidak lagi terjebak dengan pemikiran-pemikiran sektarian.

Jangan memilih pasangan calon bupati hanya karena dia putera kelahiran Tapanuli Tengah.

Namun, tokoh pemuda Tapanuli, Roder Nababan, meyakini masyarakat Tapanuli Tengah  merupakan masyarakat yang berpikiran maju, sehingga dapat melihat jauh ke depan.

"Masyarakat Tapanuli Tengah itu masyarakat yang cerdas. Apalagi ditambah perkembangan informasi yang begitu cepat, sehingga mereka tentu melihat dan membandingkan, tokoh yang tepat untuk memimpin mereka ke depan. Jadi tidak lagi berdasarkan karena tokoh tersebut putera kelahiran Tapteng atau tidak, tapi yang jauh lebih penting, apa yang mampu dilakukan oleh tokoh tersebut untuk Tapteng," ujar Roder saat berbincang dengan JPNN, Selasa (8/11).

Sebagai contoh perkembangan di DKI Jakarta misalnya, Roder meyakini, juga dijadikan rujukan bagi masyarakat Tapteng.

Bahwa terbukti, meski kelahiran Bangka Belitung, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mampu membawa DKI Jakarta berkembang begitu pesat.

"Selain Ahok, tokoh yang paling terkenal membangun Jakarta itu Gubernur Ali Sadikin. Beliau juga bukan kelahiran Jakarta. Demikian juga Presiden Peru Alberto Fujimori, dia kan keturunan Jepang. Tapi terbukti membawa Peru jadi dikenal dunia," ujar Roder.

Informasi-informasi tersebut kata Roder, tentu menjadi bahan pertimbangan masyarakat Tapteng untuk memilih calon pemimpin yang terbaik.

JAKARTA - Masyarakat Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diingatkan agar tidak lagi terjebak dengan pemikiran-pemikiran sektarian. Jangan memilih pasangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News