Isu Reshuffle Nongol Lagi, Bu Susi dan Bu Rini Disebut-sebut
”Rini Soemarno punya agenda-agenda tersendiri yang mengorbankan kepentingan negara, dia layak untuk dicopot,” kata Fahmy saat dihubungi wartawan, Rabu (5/10).
Dia memaparkan bahwasanya Menteri Rini selalu menyederhanakan persoalan, diantaranya terkait kebijakan holding. Dari kebijakan itu, Menteri Rini bertindak semaunya dan hanya menggunakan PP dan tidak mengkomunikasikan dengan DPR. Padahal, sambungnya, DPR selaku wakil rakyat tidak boleh dilangkahi.
Belum lagi kebijakan utang ke Tiongkok yang dinilai sangat merugikan Indonesia serta ditambah blunder kasus pelindo II yang menyebabkan keretakan antara lembaga legislatif dan eksekutif. Dia secara pribadi meyakini bahwa Rini bukan seorang ‘titipan’ namun lebih daripada itu Rini melakukan sinergi untuk kepentingan tertentu.
”Rini Soemarno selalu menyederhanakan. Misalkan holding hanya pake PP dan tidak dibahas di DPR. Rini sangat merugikan bagi negara, banya langkah-langkah blunder, misalkan tentang Pelindo, utang ke Tiongkok, holding. Jadi, orang sekelas Rini bukan titipan, tapi dia sinergi untuk kepentingan tertentu,” tandas Fahmy. (dli/dil/jpnn)
JAKARTA - Belum genap dua bulan reshuffle jilid II diumumkan, angin reshuffle di Kabinet Kerja kembali terdengar. Agar tidak berlama-lama dan menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementan Memanfaatkan SIAP Tanam 1.0 Demi Meningkatkan Produktivitas Pertanian
- Usut Kasus Harun Masiku, KPK Panggil Pengacara Simeon Petrus
- BSKDN Kemendagri Yakin Kolaborasi jadi Cara Memacu Penerapan 'Smart Governance'
- ASN PPPK Diminta Selalu Full Senyum, Kurangi Mengeluh
- Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik Makin Marak, Begini Saran Lestari Moerdijat
- Wahai Honorer yang Ingin jadi PPPK, Cermati Kalimat Terakhir Gubernur