ITE Hybrid Event 2021: Ajang Pertukaran Gagasan dan Teknologi untuk Kota Cerdas

ITE Hybrid Event 2021: Ajang Pertukaran Gagasan dan Teknologi untuk Kota Cerdas
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal, ZA memperkenalkan kegiatan ITE Hybrid Event 2021 yang bakal digelar pada 1-2 Desember. Foto: dok pribadi for JPNN

Sejumlah kepala daerah akan menjadi pembicara, seperti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Semarang Hendar Prihadi dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

Dari pemerintah pusat menghadirkan Direktur Pengendalian Pencemaran Air Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari.

Tak ketinggalan perwakilan dari swasta, seperti Expert and Supervisory Board of Indonesia Water Associaton (IdWA) Sakti Azhar Siregar dan Senior Manager Smart City Development PT Telkom Indonesia Wahyudi.

Di ITE Hybird Event 2021 tersebut juga akan ditampilkan berbagai produk dan layanan dari industri teknologi dan peserta kegiatan lainnya.

Safrizal menerangkan forum dan pemeran ini bisa menjadi ajang mengeluarkan gagasan, pemetaan masalah saat ini dan masa yang akan datang, serta kerja sama dalam menyiapkan teknologi yang tepat untuk pelayanan kepada masyarakat.

“Pemda-pemda tidak boleh ketinggalan terhadap kemajuan teknologi terbaru yang bisa membantu tata kelola pemerintahan dan pelayanan. Kepala daerah harus mendorong para birokratnya untuk kreatif dan inovatif dalam merancang dan menciptakan layanan. Libatkan pula masyarakat karena terkadang mereka telah berinovasi untuk memenuhi menopang berbagai kegiatannya, seperti usaha, pertanian, dan sebagainya. Pemerintah harus membantu untuk pengembangan yang lebih besar dan bermanfaat luas,” pungkasnya.

Kegiatan ITE Hybrid Event 2021 didukung oleh para pelaku industri teknologi dan penyedia solusi kota cerdas antara lain; Google Cloud Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Signify Commercial Indonesia, PT Endress + Hauser Indonesia, TOA, dan PT Jasa Sarana.

Selain itu mengundang partisipan dari kementerian dan lembaga terkait, gubernur, wali kota, bupati, perangkat daerah, PDAM seluruh Indonesia, perwakilan kedutaan & institusi asing, asosiasi, dan media. (dil/jpnn)

Pemerintah pusat tidak ingin smart city hanya jadi jargon atau perlombaan menciptakan aplikasi yang dampaknya tidak dirasakan oleh masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News