Ivanka Trump Pelanggar Terbesar di Gedung Putih

Direktur Eksekutif American Oversight Austin Evers menegaskan, Donald Trump sudah membicarakan penyalahgunaan dokumen elektronik yang dilakukan Hillary Clinton sejak 2016. Sampai kampanye pemilu paro waktu pun, slogan ''Crooked Hillary'' alias Hillary Licik dan ''Penjarakan Dia'' masih terdengar.
''Keluarga presiden bukan pihak kebal hukum. Menurut saya, harus ada penyelidikan lebih lanjut,'' ujarnya. Dia meminta Kongres AS bisa menyelidiki masalah itu.
Hal tersebut diamini Senator Richar Blumenthal. Politikus Demokrat itu menyatakan bahwa penyelidikan memang harus diinisiatori parlemen.
''Menurut saya, ada gambaran besar yang harus dicari. Seperti saat dia mencampurkan urusan pemerintah dengan urusan merek pakaiannya,'' ujarnya menurut The Hill.
Menurut BBC, pemerintah tidak melarang penggunaan e-mail pribadi. Namun, Undang-Undang Catatan Kepresidenan dan Undang-Undang Catatan Federal menyatakan bahwa pejabat harus memindahkan isi surat ke akun resmi dalam jangka waktu 20 hari. Lalu, e-mail dengan informasi khusus tak boleh dibagikan. (bil/c17/ttg)
Dulu menyerang habis-habisan Hillary Clinton terkait skandal surat elektronik, kini putri Trump terjerat skandal serupa
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia