Jadi Andalan Bea Cukai, Begini Perkembangan dan Pencapaian AEO di Indonesia
Senin, 21 Oktober 2019 – 16:34 WIB
Perkembangan Authorized Economic Operator (AEO) dilatarbelakangi oleh peristiwa terorisme 9/11/2001 di USA, menjadi pemicu pemikiran oleh dunia internasional perlunya jaminan security pada setiap pergerakan rantai pasok barang dalam perdagangan internasional. Kondisi ini juga mendorong WCO menerbitkan inisiatif berupa WCO SAFE FOS, merupakan standardisasi keamanan dan fasilitas terhadap mata rantai pasokan perdagangan internasional untuk meningkatkan kepastian dan kemudahan pemantauan arus barang yang dapat diprediksi.
Pada tahun 2005, Republik Indonesia menandatangani letter of intent WCO SAFE FOS, untuk implementasi AEO di Indonesia. Menindaklanjuti ini Presiden menerbitkan Inpres Nomor 1 tahun 2010 yang menginstruksikan implementasi AEO dan teknologi informasi untuk mendukung iklim investasi.
Kemudian Menteri Keuangan menindaklanjutinya dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor: PMK 219/PMK.04/2010 Tentang Perlakuan Kepabeanan terhadap Authorized Economic Operator. Pada Tahun 2014 dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: PMK 227/PMK.04/2014 Tentang Operator Ekonomi Bersertifikat (AEO) yang mencabut PMK 219/PMK.04/2010 Tentang Perlakuan Kepabeanan terhadap AEO. (jpnn)
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tual Mencanangkan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
- Strategi Bea Cukai Mendorong IKM Bersaing di Pasar Internasional
- Wujudkan Birokrasi Bersih, Bea Cukai Nunukan Canangkan Zona Integritas
- Sinergi Bersama Kejaksaan, Bea Cukai Aceh Musnahkan Ribuan Barang Ilegal
- 1,3 Kg Sabu-sabu Berhasil Diamankan Bea Cukai Juanda
- Detail Temuan Bea Cukai soal Harley & Brompton Selundupan di Garuda