Jadi Andalan Bea Cukai, Begini Perkembangan dan Pencapaian AEO di Indonesia

Jadi Andalan Bea Cukai, Begini Perkembangan dan Pencapaian AEO di Indonesia
Petugas Bea Cukai. Foto: dok. humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai memberikan berbagai fasilitas kepada para pengguna jasa yang memiliki kredibilitas baik, salah satunya adalah fasilitas Authorized Economic Operator (AEO). Hal tersebut guna mendorong kemudahan berusaha dan percepatan rantai logistic nasional.

Saat ini, sertifikat AEO dinilai sangat perlu dimiliki setiap perusahaan logistik yang ingin berstandar internasional. Pasalnya, kemudahan terintegrasi yang ditawarkan sistem AEO, selain memudahkan pelayanan transaksi ekspor dan impor, juga telah beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang, hingga jaminan supply chain ke konsumen.

Sejak mulai diberikan kepada perusahaan di tahun 2015, penerimanya terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa manfaat yang dirasakan dari fasilitas ini cukup besar terhadap perusahaan penerima fasilitas tersebut. Dengan adanya fasilitas tersebut, selain mengamankan rantai pasokan logistik dalam perdagangan internasional, juga untuk memberikan kepastian, keamanan, dan dan kenyamanan para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat, menyatakan, dalam perkembangannya, jumlah perusahaan setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melakukan piloting project kepada 5 perusahaan Eksportir.

"Pada tahun 2016, jumlah perusahaan AEO bertambah menjadi 40 perusahaan. Pada tahun 2017, pemegang sertifikat AEO bertambah menjadi 75 perusahaan. Pada tahun 2018, terdapat penambahan 35 perusahaan sehingga total pemegang sertifikat AEO menjadi 110 perusahaan," kata dia.

Syarif menambahkan bahwa semakin meningkatnya jumlah perusahaan AEO juga sebanding dengan kontribusi perusahaan AEO. Pada tahun 2017, Perusahaan-perusahaan AEO menyerap tenaga kerja sebanyak 180.000 tenaga kerja. Selain itu perusahaan AEO juga berkontribusi terhadap penerimaan negara.

"Terhadap nilai impor, kontribusi perusahaan AEO sebesar Rp71 Triliun sementara. Terhadap nilai ekspor, kontribusi perusahaan AEO sebanyak Rp89 Triliun. Sehingga Bea Cukai khususnya AEO terus mengembangkan cara untuk dapat memaksimalkan manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan AEO,” tambah Syarif.

Selain mengembangkan AEO secara lokal, Bea Cukai juga telah menjalin kerja sama dengan negara lain di antaranya Korea dan Hong Kong. Bea Cukai Indonesia telah menandatangani joint action plan terkait Mutual Recognition Agreement (MRA) AEO dengan Bea Cukai Korea pada 1 April 2019 dan dengan Bea Cukai Hong Kong pada 29 juni 2019 di Belgia.

Bea Cukai memberikan berbagai fasilitas kepada para pengguna jasa yang memiliki kredibilitas baik, salah satunya adalah fasilitas Authorized Economic Operator (AEO).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News