Jadi, Andi Arief Sengaja Ciptakan Kontroversi?

Jadi, Andi Arief Sengaja Ciptakan Kontroversi?
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief. Foto: Twitter/AndiArief_

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ziyad Falahi menyarankan calon presiden Prabowo Subianto tidak menanggapi cuitan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief, yang sebelumnya menyebut Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu terkesan kurang bergairah turun berkampanye.

Menurut Ziyad, langkah tersebut lebih baik daripada Gerindra mengambil langkah tegas mengingatkan Andi. Karena efeknya bisa sangat tidak baik bagi elektoral pasangan Prabowo - Sandiaga Salahudin Uno.

"Saya kira kalau Gerindra mengingatkan Andi Arief, justru akan meningkatkan elektabilitas petahana (Joko Widodo - Ma'ruf Amin)," ujar Ziyad kepada JPNN, Kamis (18/10).

Pasalnya, masyarakat akan menangkap kesan ada perpecahan di tubuh Koalisi Indonesia Adil Makmur. Selain itu, bakal muncul kesan Prabowo gagal memimpin timnya untuk solid berjuang bersama-sama.

"Jika petinggi Gerindra menegur langsung Andi, malah berpeluang meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat di Pemilu 2019 dan sebaliknya menurunkan suara Gerindra," ucapnya.

Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik ini meyakini Prabowo dan Gerindra sudah membaca tujuan di balik kritikan Andi, karena itu tak ramai-ramai mengomentarinya.

"Kesan yang muncul, Demokrat ingin tampil untuk promosi partainya. Seringkali kontroversi menjadi perlu. Kalau sampai imej Demokrat partai yang pasif, tentu semakin ditinggalkan voters apalagi kalau cuma jadi figuran," kata Ziyad.

Sebelumnya, Andi Arief lewat akun Twitternya @AndiArief mengkritik langkah kampanye Prabowo di Pilpres 2019.

"Ini otokritik : kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi Arief. (gir/jpnn)


Kubu Prabowo Subianto disarankan tidak reaktif menyikapi cuitan Andi Arief yang terkesan sengaja menciptakan kontroversi.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News