Jadi Komandan Menwa, Tapi Tak Militeristik

Jadi Komandan Menwa, Tapi Tak Militeristik
TUNDUK - Chandra M Hamzah usai menjalani salah satu sesi pemeriksaannya, beberapa waktu lalu, sebelum akhirnya bersama Bibit Samad Rianto ditahan oleh Mabes Polri. Foto: Zulhakim/JPNN/arsip.
"Pance bilang kepada saya, dia mendapat informasi kalau mahasiswa UI akan dikorbankan. Dia lantas meminta saya menghubungi pimpinan aksi mahasiswa agar jangan sampai mahasiswa UI turun ke jalan," tutur Indra.

Ketika para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR, lanjut Indra, Pance juga terlihat di luar pagar. Belakangan, Indra mengetahui bahwa seniornya itu berusaha mencegah terjadinya penyerbuan dari aparat. Bahkan, Pance menyediakan sejumlah bus untuk evakuasi, kalau penyerbuan itu benar-benar terjadi.

"Tapi, menurut saya, peran Pance yang paling besar adalah dalam berhubungan dengan ayah mertuanya, Cak Nur (Nurcholis Madjid, Red)," ujarnya.

Dari semua proses itu, Indra meyakini bahwa Pance adalah produk kaum reformis yang otentik. "Mungkin karena itu, sekarang dia ditahan dan teraniaya," katanya.

Di kalangan teman-temannya ketika menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Chandra M Hamzah biasa dipanggil Pance. Chandra ternyata juga pernah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News