Jadi Pengibar Bendera, Umar Patek Hanya Berlatih Seminggu

Jadi Pengibar Bendera, Umar Patek Hanya Berlatih Seminggu
Umar Patek (depn).Foto: Istimewa for JPNN

“Karena ini adalah makna atau esensi dari kemerdekaan yaitu sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita. Sebagai bentuk rasa syukur kita diberikan kemerdekaan, maka kita harus menjaga dan merawat negeri ini dengan sebaik-baiknya dengan segala macam kebinekaannya,” kata Umar Patek.

Terkait dengan prinsip pendirian khilafah yang sudah berseberangan dengan ideologi bangsa Indonesia, menurutnya hal itu tidak perlu diperjuangkan. Masyarakat diminta untuk lebih merawat persatuan bangsa Indonesia.

 “Menurut saya hal seperti itu tidak perlu (khilafah). Yang perlu sekarang adalah rawat saja negeri kita ini dari segala macam gangguan sistem yang lain-lainnya yang bertentangan dengan ideologi bangsa. Artinya kita jaga yang sudah ada ini dan kita pertahankan,” ujarnya.

Pria yang sebelum tertangkap aparat keamanan Pakistan pernah dihargai sebesar USD 1 juta oleh Amerika ini berharap para pelaku aksi teror lainnya untuk mau kembali kepada pangkuan ibu pertiwi.

“Saya berharap agar para pelaku teror untuk berhenti melakukan aksinya di Indonesia. Saya ingin masyarakat yang berpikir radikal dan terindikasi melakukan tindak terorisme kembali mencintai tanah air. Karena melakukan perusakan dan membuat teror itu tidak sesuai dengan syariat islam,” ujarnya.

Dia menambahkan, semua warga harus bisa menunjukkan rasa cinta tanah air.

 “Kita tunjukkan rasa cinta kita, rasa bakti kita kepada negeri ini. Artinya kita jangan banyak menuntut kepada negara, tapi berpikirlah kita bagaimana apa yang bisa kita berikan kepada negara,” ujar pria kelahiran Pekalongan ini. (jos/jpnn)


Terpidana kasus terorisme yang juga salah satu peracik bom terbaik seantero dunia, Umar Patek kembali menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News