Jadi Saksi Penembakan, Pria Australia Ini Dapat Kompensasi Rp 330 Juta

Seorang pria yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) karena menyaksikan penembakan fatal di kota Koorda, Australia Barat, telah diberi kompensasi senilai 33.000 dolar (atau setara Rp 330 juta).
Pada bulan Februari tahun 2013, Harry Farmer adalah penghuni asrama di rumah mantan anggota geng motor, Gavin McMaster.
Harry ada ketika Gavin ditembak tiga kali oleh mantan temannya, James Callaghan.
Harry, awalnya, diberi kompensasi lebih dari 22.700 dolar (atau setara Rp 220 jutaan) setelah ia ditemukan menderita PTSD.
Penembakan terjadi setelah Gavin membakar kendaraan James dan menyerangnya dengan kapak.
Tahun lalu, James- seorang veteran Vietnam- dinyatakan bersalah atas pembunuhan itu dan dijatuhi hukuman penjara delapan tahun.
Harry, awalnya, diberi kompensasi lebih dari 22.700 dolar (atau setara Rp 220 jutaan) setelah ia ditemukan menderita PTSD.
Gejala itu termasuk mengalami mimpi buruk yang "mengerikan" dan kilas balik kejadian, serta perasaan bersalah karena tak melakukan intervensi awal dalam konfrontasi di antara dua orang tersebut.
Seorang pria yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) karena menyaksikan penembakan fatal di kota Koorda, Australia Barat, telah diberi
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM