Jaga Ketersediaan Pangan, NFA Ajak Masyarakat Ubah Budaya Konsumsi

Jaga Ketersediaan Pangan, NFA Ajak Masyarakat Ubah Budaya Konsumsi
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. Foto: Humas Badan Pangan Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Di tengah gejolak geopolitik Rusia dan Ukraina, pandemi Covid-19, serta perubahan iklim yang berdampak pada krisis pangan dunia, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) telah memastikan Indonesia memiliki cadangan pangan yang aman dan cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat.

Namun demikian, upaya menjaga stok pangan nasional untuk jangka panjang perlu dilakukan dengan pembenahan sektor pertanian dari hulu hingga hilir serta perubahan budaya konsumsi masyarakat.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan masyarakat harus mulai membudayakan “kenyang tidak harus nasi”. Banyak ragam pangan lokal lainnya yang dapat menjadi sumber karbohidrat dan yang terpenting sesuai dengan kearifan lokal tiap daerah.

“Beras memang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan ada yang bilang kalau belum konsumsi nasi, rasanya belum makan. Tetapi, sebenarnya dengan keanekaragaman sumber pangan yang kita miliki terdapat banyak pilihan sumber karbohidrat selain beras yang tak kalah bergizi, seperti ubi jalar, ubi kayu atau singkong, talas atau keladi, jagung, sagu, sorgum, porang, dan masih banyak lagi,” ungkapnya, Jumat (29/7).

Arief mengatakan untuk mendorong semangat penganekaragaman konsumsi pangan lokal yang beragam tersebut, NFA mencanangkan gerakan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman.

“Gerakan B2SA ini berangkat dari keberagaman. Seperti yang kita ketahui di Indonesia terdapat banyak jenis pangan sesuai potensi daerahnya masing-masing yang bergizi dan juga aman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan NFA secara resmi akan meluncurkan gerakan B2SA Minggu ini, 31 Juli 2022, di Gelora Bung Karno, Jakarta, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-1 NFA.

Gerakan B2SA akan terus dipromosikan dan disuarakan melalui berbagai media sehingga masyarakat dapat makin mengenal ragam jenis pangan lokal, mencoba, hingga memanfaatkannya sebagai pangan alternatif, serta semakin mengetahui seperti apa pola konsumsi yang seimbang serta aman.

Menjaga stok pangan nasional untuk jangka panjang perlu dilakukan dengan pembenahan sektor pertanian dari hulu hingga hilir serta perubahan budaya konsumsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News