Jaga Stabilitas Stok Cabai, Kementan Percepat Lakukan Ini Secara Serentak

Jaga Stabilitas Stok Cabai, Kementan Percepat Lakukan Ini Secara Serentak
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat pantau penanaman cabai di sejumlah daerah. Foto: Kementan

Kegiatan tersebut diikuti secara serentak oleh UPTD BPTPH di 12 provinsi dan 15 kabupaten/kota di Indonesia.

Gerdal OPT serentak itu dilaksanakan menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati, dalam rangka antisipasi serangan OPT cabai di musim hujan.

“Ke depannya, produk hortikultura tidak hanya mengedepankan kuantitas, tetapi juga kualitas. Salah satu cara meningkatkan kualitasnya adalah dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia,” terangnya.

Ketersediaan Aneka Cabai

Berdasarkan angka early warning system (EWS), ketersediaan aneka cabai, yakni rawit merah, rawit hijau, cabai merah keriting, dan cabai besar pada Juni hingga Juli terpantau masih surplus untuk memenuhi kebutuhan nasional, terutama dalam menghadapi Iduladha mendatang.

EWS menunjukkan total produksi cabai besar nasional pada Juni sebesar 78.040 ton, sedangkan kebutuhannya diperkirakan 76.317 ton, sehingga neraca cabai besar surplus 1.723 ton.

Untuk cabai rawit, produksi Juni sebesar 73.562 ton dan kebutuhannya diperkirakan 72.159 ton, sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 1.403 ton.

Pada Juli nanti, total produksi cabai besar diprediksi mencapai 99.949 ton dan cabai rawit sebesar 209.673 ton.

Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan beberapa upaya preventif dalam menghadapi kondisi cuaca saat ini untuk menjaga ketersediaan aneka cabai di pasaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News